Tips Praktis Mengenali dan Menghindari Investasi Bodong

1 min read

Investasi bodong sering menggoda dengan janji keuntungan besar tanpa risiko. Banyak keluarga, termasuk pasangan muda, terjebak karena kurang waspada. Akibatnya, tabungan lenyap, dan konflik keuangan dengan pasangan bisa muncul. Untuk melindungi masa depan keuangan Anda, berikut tips praktis mengenali dan menghindari investasi bodong dengan bahasa sederhana dan langkah yang jelas.

1. Waspadai Janji Keuntungan Berlebihan

Investasi bodong sering menawarkan keuntungan fantastis, seperti “100% untung dalam sebulan” atau “jaminan tanpa rugi.” Dalam dunia investasi, tidak ada yang pasti. Buku I Spend, U Spend menjelaskan behavioral bias seperti overconfidence membuat kita mudah percaya janji manis. Selalu tanyakan: “Kalau benar-benar bagus, kenapa tidak semua orang ikut?” Bandingkan dengan investasi resmi seperti reksa dana atau obligasi, yang transparan soal risiko.

2. Periksa Legalitas Perusahaan

Pastikan perusahaan investasi terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Investasi bodong sering memakai nama mirip perusahaan resmi atau situs web palsu. Cek izinnya di situs resmi OJK (ojk.go.id) atau hubungi call center OJK di 157. Jika tidak ada izin, jauhi segera!

3. Kenali Pola Penawaran Agresif

Penipu sering mendesak Anda untuk “segera investasi” atau “kuota terbatas.” Ini trik psikologis untuk memanfaatkan FOMO (takut ketinggalan). Investasi yang sah memberi waktu untuk riset dan konsultasi. Diskusikan dengan pasangan, seperti dianjurkan I Spend, U Spend, untuk memastikan keputusan keuangan selaras. Jika dipaksa buru-buru, tolak dengan tegas.

4. Hindari Skema yang Tidak Jelas

Investasi bodong sering samar soal cara kerja uang Anda. Misalnya, mereka bilang “uang Anda dikelola ahli” tapi tidak jelaskan ke mana. Investasi resmi seperti saham atau deposito punya mekanisme transparan. Tanyakan detail: “Uang saya diinvestasikan ke apa?” Jika jawabannya berbelit, itu tanda bahaya.

5. Mulai dengan Edukasi dan Investasi Aman

Sebelum investasi, pelajari dasar-dasarnya. Baca buku, ikut webinar, atau konsultasi dengan perencana keuangan. Mulai dari instrumen rendah risiko seperti reksa dana pasar uang atau tabungan berbunga. Lindungi keuangan keluarga dari jebakan investasi bodong dengan keputusan cerdas.

Jangan biarkan impian keuangan keluarga hancur karena penipuan. Dengan kewaspadaan dan komunikasi terbuka bersama pasangan, Anda bisa membangun masa depan yang aman. Waspada, cek legalitas, dan prioritaskan edukasi—itu kunci menjaga dompet dan keharmonisan keluarga!