Mengapa Mulai Berinvestasi Sejak Muda Itu Penting: Contoh Kalkulasi Sederhana

Bayangkan Anda berusia 25 tahun dan ingin masa depan keuangan yang aman. Mulai berinvestasi sejak muda bisa jadi kunci mewujudkan impian itu, seperti punya tabungan untuk rumah atau dana pensiun. Mengapa harus mulai sekarang? Karena waktu adalah sahabat terbaik investasi. Mari kita lihat contoh kalkulasi sederhana yang membuktikan betapa pentingnya memulai sejak dini.

Misalkan Anda menyisihkan Rp500.000 per bulan untuk investasi di reksa dana saham dengan imbal hasil rata-rata 10% per tahun (realistis untuk jangka panjang). Jika mulai dari usia 25 tahun, berapa dana yang terkumpul saat Anda berusia 40 tahun (15 tahun kemudian)? Dengan efek compounding (bunga berbunga), uang Anda akan tumbuh signifikan. Menggunakan kalkulator investasi, Rp500.000 per bulan selama 15 tahun dengan bunga 10% menghasilkan sekitar Rp171 juta. Jika menunggu hingga usia 35 tahun untuk mulai, dengan waktu hanya 5 tahun, hasilnya cuma sekitar Rp38 juta. Bedanya hampir Rp133 juta, padahal selisih waktunya hanya 10 tahun!

Sekarang, bayangkan Anda ingin dana pensiun Rp1 miliar di usia 60 tahun. Jika mulai investasi Rp500.000 per bulan dari usia 25 (35 tahun), dengan imbal hasil 10%, Anda bisa mencapai Rp1,2 miliar. Tapi, jika baru mulai di usia 40 (20 tahun), Anda harus menyisihkan Rp1,5 juta per bulan untuk mencapai target yang sama. Mulai muda berarti usaha lebih ringan dan hasil lebih besar.

Investasi dini juga membantu keluarga muda menghindari konflik keuangan. Buku I Spend, U Spend menjelaskan bagaimana visi keuangan bersama pasangan mencegah stres. Dengan investasi sejak muda, Anda punya dana darurat, tabungan anak, atau liburan tanpa utang. Mulai kecil, seperti Rp100.000 per bulan, sudah cukup untuk membangun kebiasaan. Pilih instrumen aman seperti reksa dana atau deposito, dan pelajari risikonya. Jangan tunda! Waktu adalah aset terbesar Anda. Mulai investasi sekarang, dan biarkan uang Anda bekerja untuk masa depan keluarga yang lebih bahagia.