Emas vs. Saham: Mana yang Lebih Berpotensi untuk Investasi Anda?

1 min read

Emas dan saham sering jadi pilihan investasi, tapi mana yang lebih menjanjikan? Bagi keluarga muda atau investor pemula, memahami potensi performa emas dibandingkan saham penting untuk membangun keuangan yang sehat. Meski keduanya punya kelebihan, emas sering unggul dalam stabilitas, sementara saham menawarkan potensi keuntungan besar dengan risiko lebih tinggi. Mari kita bandingkan dengan sederhana.

Pertama, emas dikenal sebagai aset aman (safe haven). Saat ekonomi goyah, seperti selama resesi atau krisis, harga emas cenderung naik karena orang mencari perlindungan dari ketidakpastian. Misalnya, pada 2020, saat pandemi melanda, harga emas global melonjak hingga 25%. Saham, sebaliknya, bisa anjlok tajam saat pasar tak stabil. Bagi keluarga muda dengan keuangan belum kuat, emas menawarkan rasa aman karena nilainya lebih stabil dibandingkan saham yang fluktuatif.

Kedua, emas lebih mudah dipahami. Berinvestasi di saham butuh pengetahuan mendalam tentang perusahaan, laporan keuangan, dan tren pasar. Salah pilih saham, Anda bisa rugi besar. Emas, di sisi lain, sederhana: beli saat harga rendah, simpan, dan jual saat harga naik. Anda bisa mulai dengan emas fisik (perhiasan, batangan) atau emas digital melalui platform seperti Antam atau Pegadaian. Ini cocok untuk pasangan yang ingin menghindari stres analisis pasar, seperti dijelaskan dalam I Spend, U Spend tentang pentingnya investasi yang tidak memicu konflik.

Ketiga, saham memang bisa beri keuntungan lebih tinggi dalam jangka panjang. Rata-rata, saham di indeks seperti IDX30 atau S&P 500 bisa memberi return 7-10% per tahun. Tapi, ini datang dengan risiko tinggi, seperti saat pasar jatuh pada 2008 atau 2020. Emas, meski return-nya lebih rendah (sekitar 5-8% per tahun), menawarkan perlindungan terhadap inflasi dan kerugian besar.

Terakhir, emas cocok untuk diversifikasi. Jika Anda punya sedikit saham, tambahkan emas untuk menyeimbangkan risiko. Untuk keluarga muda, mulai dengan emas sambil belajar saham adalah langkah bijak. Jangan biarkan FOMO mendorong Anda ke saham berisiko tanpa persiapan. Pilih emas untuk stabilitas, dan saham untuk pertumbuhan—kombinasi ini bisa amankan masa depan keuangan keluarga Anda.